Tatkala kuseru rayuan
Tatkala kulepas keinginan
Tak ada arah perbaikan
Tuk diri hanyalah rintihan
Hidup semakin membara
Masa berlalu dengan cepatnya
Sampah pun merajalela
Penyimpangan yang tak terkira
Kebenaran yang kita cintakan
Keadilan yang kita muliakan
Kejujuran yang kita budikan
Di bumi terkuburkan
Hanya kemunafikan yang tertinggalkan
Sang tirani pengawal kehancuran
Cadar-cadar pengkhianatan
Menimba air perigi kebinasaan
Oleh taring kebiadaban
Kini payung pun berwarna
Penuh lubang di mana-mana
Dan yang ada hanyalah harapan
Dari kami yang terhamparkan
Dengan peluh penderitaan
Yang sebenarnya adalah kenikmatan
-jakarta, 2000-
Sunday, February 11, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment